Selasa, 22 Mei 2018

Kehidupan adalah mimpi yang nyata



Bermimpilah setinggi langit. Dan jika engkau jatuh, engkau akan terjatuh diantara bintang-bintang. Begitulah kata mutiara dari Alm. Dr.Ir.H.Soekarno saat menyemangati rakyatnya pada masa itu.

Banyak yang beranggapan bahwa mimpi itu hanya bunga tidur atau khayalan belaka. Dan tidak sedikit yang beranggapan mimpi adalah awal dari kehidupan. Kita semua pasti pernah mengalami atau bahkan sengaja membuat mimpi-mimpi untuk motifasi di kehidupan yang akan kita jalani. Namun semua kembali kepada masing-masing individu, bagaimana cara dia menerapkan mimpi di kehidupan nyata.

Pasalnya tak sedikit dengan tidak terwujudnya mimpi mereka, sehingga mereka berekspektasi bahwa mimpi tidak akan menjadi nyata. Pada umumnya, di dalam kehidupan hanya ada 2 kunci untuk meraih mimpi yaitu "mau dan sanggup".

Dua kata tersebut memiliki arti yaitu "mau" mencoba, "mau" berusaha dan "sanggup" menjalani, "sanggup" bertahan. Jika kamu mempunyai mimpi, dan selama mimpi itu tidak menyakiti dan merugikan orang lain, jangan takut untuk mencoba, dan berusaha untuk mewujudkannya. 

Mimpi sering kali menjadi buah bibir karena pembahasannya yang sangat luas. Namun bagaimana cara kita menyikapi, dan menyikapi mimpi untuk dijadikan suatu pacuan untuk menjadi pribadi yang baik.

Mengapa disaat kita tertidur dan bermimpi, disaat kita berdo'a, disaat itu mata kita selalu tertutup? karena semua hal yang indah dalam kehidupan tidak di lihat dengan mata, melainkan di rasakan dari hati. Bermimpilah, dan gambarkan di kanvas semesta. Jangan takut bermimpi besar, karena orang yang tak punya mimpi adalah orang yang tak mempunyai cita-cita dan masa depan.

TUHAN tidak melarang kita untuk bermimpi, TUHAN tidak mengharuskan kita menjadi orang yang sukses. Tetapi, TUHAN mau kita untuk terus mencoba dan berusaha. Karena mimpi adalah awal dari kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar